Rabu, 08 April 2009

Kenapa mesti GOLPUT?

Banyak Partai membingungkan?
Bukankah makin banyak pilihan, makin banyak peluang yang sesuai dengan harapan kita।

Atau ....
Kalau bingung pilih aja diantara tiga partai lama, anggap partai baru pengkhianat, he he। (sebaiknya tidak disarankan kecuali terpaksa)

Pilih calon langsung, tidak ada yang dikenal?
Bukankah makin mudah mengenal calon wakil kita

Atau....
Pilih saja gambar partai, boleh kok। Biar partai tentukan arah suara kita।
Bingung, tanya ma orang tua –dukun kali ya-, pak RT atau pak Yai।
Masih bingung juga, ikuti aja pilihan mereka।
(sebaiknya tidak disarankan kecuali terpaksa)

Memilih-kan Hak bukan Kewajiban?
Jangan sok pintar kalo kurang belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Memilih itu hak sekaligus kewajiban –seperti bela negara.

Hak karena tidak bisa dihalangi oleh siapapun –kalau memenuhi syarat- dan tidak
ada paksaan –atas pilihan kita, bebas।

Kewajiban karena kesuksesannya diperlukan peran serta kita –seandainya lebih banyak yang golput, terus diulang, berapa banyak biaya yang diperlukan, mending buat nambah BLT saja।Kewajiban juga menerima semua hasilnya meskipun tidak sesuai harapan kita. –ini bukan hak.

Bagaimana kalau nekad tetap GOLPUT?
Namanya juga nekad, berarti sudah tidak memakai pertimbangan.

Mungkin sok pintar; sok suci, bersih; sombong atau tidak percaya diri.
Kalau merasa lebih pinter, lebih bersih, atau lebih mampu kenapa tidak mencalonkan diri saja.
Atau tidak percaya diri: @1. tidak mampu menyeleksi/ memilih, @2. menganggap sistemnya yang rusak –sebaik apapun tokoh kalau masuk politik akan terbawa arus.
@1. kembali ke pasal 1 dan 2
@2. kenapa tidak ikut menambah daftar orang baik yang ingin merubah sistem. –sudah ada tuh temennya.

Tunaikan kewajiban kita dan ambillah hak kita agar jadi manusia Indonesia sejati, berbakti pada ibu pertiwi। Pejuang kita angkat senjata korbankan nyawa dengan pandangan positif, kita juga bisa pegang pena, contreng dengan benar sebagai tindakan positif meneruskan perjuangan mereka। Soal hasil, apa yang pejuang pikirkan? Satu orang tidaklah akan berarti untuk kemerdekaan tetapi jika semua orang tidak ada yang berjuang maka tidak akan pernah tercapai kemerdekaan। Artinya semakin banyak(kuantitas) yang terlibat akan lebih baik, tentunya sambil jalan kita tingkatkan kualitas dengan kesadaran berbangsa dan bernegara। Amien
SUKSES PEMILU LEGISLATIF 9 April 2009

Tidak ada komentar: